Sejarah Kampung
Kampung Musara, yang dulunya disebut atau dikenal dengan namanya RT. 58 dari Kampung Singah Mulo dan Kecamatan waktu itu masih Timang Gajah, maka sejak terbukanya peluang untuk dimekarkan, maka sejak tahun 2003 menjadi Kampung Musara yang Definitip, Yang bernaung di Kecamatan Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah Prvinsi Aceh.
Kampung Musara adalah Kampung yang terkecil di Kecamatan Pintu Rime Gayo dengan Luas Wilayah sekitar ± 326,25 Ha.yang berbatasan sebelah Utaran dengan Kampung Induk yaitu Singah Mulo, sebelah Selatan dengan Kampung Belang Ara dan Kampung Rime Raya, sebelah Barat dengan Kampung Musara Pakat, sedang disebelah Timur berbatas dengan Kampung Rata Ara.
Kampung Musara didiami oleh tiga Suku Bangsa yaitu: Suku Gayo, Jawa dan Suku Aceh, nama Musara itu sendiri diambil dari bahasa Gayo, yang berarti bersatu, karena dari sejak dulunya sebelum dimekarkan hingga sekarang,bahkan dimasa komflik Indonesia-GAM pun Masyarakat di Kampung Musara tidak pernah ada anti suku, bahkan Masyarakat di Kampung Musara Tiga Suku tersebut sudah seperti satu Ayah dan satu Ibu, begitulah saling eratnya persaudaraan di antara Masyarakat di Kampung Musara tersebut.
Adapun mata pencaharian sehari-hari Masyarakat di Musara yaitu sekitar 95% Penduduknya bertani atau berkebun, sedang selebihnya swasta,dagang dan buruh.
Sistim Pemerintahan di Kampung Musara berajaskan kepada pola azas / Kebudayaan dan peraturan formal pemerintahan yang sudah bersifat umum. Pemmerintahan Kampung Musara dipimpin oleh seorang Kepala Kampung atau sebutan Reje Kampung, dan dibantu oleh beberapa Kepala Dusun dan Kaur-Kaur di Pemerintahan Kampung.